Selasa, 22 Januari 2013

Menggunakan Flash Built-In


Tips Fotografi - Apakah Sobat pernah bertemu dengan seorang fotografer yang benar-benar anti terhadap Flash? Kami banyak menemui baik itu bertemu langsung ataupun membaca di dalam buku, website, forum orang-orang yang lebih suka dan cenderung meninggikan ISO pada pengaturan kamera daripada menggunakan flash kamera. Kami pada dasarnya juga setuju bahwa penggunaan flash kamera dalam fotografi akan menyebabkan gambar 'blown-out' dan itu dikarenakan oleh cahaya flash yang terlalu keras, tetapi ada kalanya flash akan sangat manjur dalam menciptakan sebuah foto, tentu jika digunakan dengan benar.

Flash Photography bisa dilakukan di kamera dengan hotshoe, flash bracket atau off camera, dan memang tidak dipungkiri bahwa sebagian besar dari kita banyak yang tidak menghiraukan keberadaan flash kamera serta jarang menggunakannya. 99% kamera yang beredar di pasaran memiliki flash built-in, jadi setidaknya mari kita belajar bagaimana mendapatkan hasil terbaik untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus, dan berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Mendekatlah

Daya atau Power merupakan salah satu keterbatasan dari flash built in. Sebuah external flash memiliki sumber kekuatan daya atau baterai sendiri dan bisa jadi memiliki power yang lebih besar. Built-in flash berbagi daya dengan komponen kamera yang lain dan pastinya akan memiliki daya yang lebih kecil.

Merujuk dari hal ini maka kalian setidaknya berjarak cukup dekat agar dampak penggunaan flash built-in bisa terasa dan tampak (biasanya sekitar 2 - 3 meter), jika Sobat tidak memungkinkan untuk mendekat (contoh: pada konser musik dan duduk di bagian belakang), maka cara paling baik adalah mematikan flash dan meninggikan pengaturan ISO.

2. Slow Sync Flash

Keterbatasan flash built in lainnya adalah mereka bisa menghasilkan cahaya yang cukup keras, dan ini berarti cahaya lain yang ada di sekitar pemotretan akan menghilang (kalah kuat), hal ini karena cahaya yang dihasilkan oleh flash built in tidak bisa diarahkan atau dipantulkan agar tidak mengenai subyek foto secara langsung.
Slow Sync Flash merupakan sebuah cara yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah diatas. Kami akan membahas topik ini di artikel berikutnya, tetapi pada intinya ini adalah sebuah teknik yang menggunakan Shutter Speed yang lebih lambat, dan flash digunakan pada saat Shutter terbuka.

3. Gunakan Difusser atau Belokkan Cahaya Flash (DIY)

Diatas sempat Kami singgung sebuah permasalahan, bahwa cahaya yang dihasilkan oleh flash built-in tidak bisa di diffuse atau disebar, tetapi beberapa fotografer yang 'kreatif' menggunakan pendekatan 'Do It Yourself' dan menciptakan difuser ala mereka sendiri.
Light Diffuser for Nikon Flash 3
Beberapa fotografer selalu membawa sebuah gulungan yang semi buram dan perekat untuk memasang diatas flash. Hal ini tidak akan menghentikan cahaya flash, tetapi akan menyebarkan serta meredam cahaya. Beberapa fotografer menggunakan potongan kartu bewarna putih dan diletakkan di depan flash, untuk membelokkan cahaya tersebut ke atas atau ke samping. 
Kemungkinan besar Sobat akan bermain-main dengan exposure compensation jika melakukan teknik diatas (mungkin kalian akan menaikkan exposure sebanyak 1 atau 2 stop), karena kamera tentu tidak menyadari bahwa kalian telah mengurangi daya atau kekuatan cahaya yang dihasilkan flash.

4. Fill-in Flash

Jangan menggunakan flash hanya pada saat kondisi gelap. Flash akan sangat berguna ketika memotret di luar ruangan, terutama ketika memotret sebuah subyek dengan backlight yang kuat. Teknik fill-in Flash akan menerangi area yang memiliki bayangan. Kami akan mengulas teknik ini di artikel yang akan datang, sering-sering berkunjung ke InFotografi yah Sob..

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail