Kamis, 15 Maret 2012

Mencegah Anak Mengompol waktu Tidur

Masalah anak yang mengompol dihadapi oleh banyak orangtua setiap malamnya. Mengompol biasanya terjadi pada anak-anak hingga menginjak remaja. Ada anak yang dengan sendirinya berhenti mengompol, tapi ada juga yang harus diberi perawatan terlebih dahulu. Bagaimana mencegah anak mengompol saat tidur?

Saat ini belum dapat dipastikan apa penyebab anak mengompol dan mengapa bisa berhenti dengan sendirinya, tapi ini merupakan bagian dari perkembangan anak yang alami. Rata-rata anak yang mengompol bukan sebagai gejala adanya masalah kesehatan.

Mengompol dikenal dalam istilah medis dengan enuresis, merupakan masalah umum yang biasa terjadi pada anak di bawah usia 6 tahun. Kadang anak-anak yang masih mengompol merasa malu dan bersalah dengan orangtuanya serta perasaan ketakutan jika sedang pergi menginap bersama-sama teman-temannya.

Rata-rata mengompol akan berhenti dengan sendirinya, tapi masalah ini kadang membuat anak merasa tidak nyaman. Penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan dan kata-kata positif agar anak terbebas dari masalah ini.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah anak mengompol saat tidur, seperti dikutip dari Kidshealth, Rabu (16/9/2009), yaitu:
  1. Biasakan anak untuk pergi buang air kecil di kamar mandi sebelum tidur.
  2. Cobalah untuk memberikan anak minum lebih banyak pada saat siang hari dan jumlah yang sedikit pada saat malam hari, terutama 2 sampai 3 jam sebelum tidur.
  3. Jangan memberikan anak minuman yang mengandung kafein pada malam hari, seperti soda atau teh. Karena bisa meningkatkan frekuensi produksi urine.
  4. Cobalah menggunakan alarm untuk membangunkan anak pada malam hari untuk pergi ke kamar mandi.
  5. Berilah pujian atau hadiah seperti buku, alat sekolah atau barang yang berguna, jika anak berhasil tidak mengompol.
Hal terpenting yang harus dilakukan orangtua adalah jangan berteriak atau memarahi anak jika mengompol, tapi berilah hukuman dengan cara harus mengganti seprai tempat tidurnya sendiri
sumber:Health.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail