Rabu, 14 Maret 2012

Kenapa Memiliki Anak Kembar bisa Diwariskan

Jakarta, Selama ini hampir sebagian masyarakat mengetahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pasangan bisa memiliki anak kembar adalah pengaruh dari genetik. Lalu mengapa memiliki anak kembar bisa diwariskan?

Bayi kembar adalah bayi yang dilahirkan pada saat yang hampir bersamaan. Dikenal ada dua jenis kembar yaitu kembar identik yang berasal dari satu sel telur dan kembar non-identik (fraternal) yang berasal dari dua sel telur. Pada bayi kembar identik biasanya ditemukan banyak kemiripan dan pasti berjenis kelamin sama, ini karena berasal dari gen yang sama.

Diperkirakan terdapat 10 kelahiran bayi kembar dari 1.000 kelahiran. Dari jumlah itu kemungkinan terjadinya kembar identik hanya sekitar 30 persennya saja. Pada bayi fraternal jenis kelamin bayi bisa sama atau beda, dan biasanya tidak terlalu mirip hanya seperti kakak beradik saja.

Seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (17/6/2010) seorang ibu yang membawa gen tertentu bisa membuatnya melepaskan beberapa sel telur selama ovulasi atau disebut dengan hiperovulasi. Tapi sampai saat ini belum diketahui apa nama gen yang membawa sifat hiperovulasi.

Namun, jika gen ini terdapat pada seorang laki-laki, maka kemungkinan tidak bisa menjadikannya ayah dari anak kembar. Tapi sifat ini akan diturunkan ke anak perempuannya sehingga kemungkinan membuatnya menjadi seorang kakek dari cucu kembar. Hal inilah yang membuat terkadang kehamilan kembar bisa melewati generasi tertentu dan baru muncul pada generasi berikutnya.

Seperti disampaikan oleh Dr Teguh Haryo Sasongko, MD, PhD dalam konsultasi detikHealth, walaupun tidak banyak bukti yang menunjukkan peran ayah dalam kejadian kembar, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa proporsi lelaki dengan anak kembar yang memiliki saudara lelaki (jauh maupun dekat) yang juga merupakan ayah pada anak kembar adalah cukup tinggi. Ini artinya, faktor keturunan kembar juga ada pada lelaki.

Meski demikian ada faktor lain yang juga bisa mempengaruhi seseorang untuk memiliki anak kembar yaitu usia, semakin tua seseorang hamil maka kemungkinan untuk melahirkan anak kembar juga tinggi. Hal ini juga terlihat dari adanya peningkatan anak kembar selama dua dekade terakhir karena perempuan lebih mementingkan karirnya.

Faktor lainnya adalah menggunakan perawatan kesuburan, seperti program bayi tabung bisa meningkatkan kesempatan seseorang melahirkan bayi kembar atau obat-obatan yang dikonsumsi selama perawatan.

(ver/mer)
Sumber:DetikHealth

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail