Kamis, 19 Juli 2012

Makna Puasa Bagi Seorang Kristen

Hungry
ilustrasi
Saat ini saya berpuasa. Dalam agama Kristen, berpuasa itu bukan kewajiban. Tapi orang Kristen boleh berpuasa. Ini dilakukan sebagai bagian ritual dalam memperoleh sebuah pengharapan. Izinkan saya menjelaskan arti dan makna puasa yang saya jalani.
Puasa saya ini adalah sebuah pilihan dari lubuk hati terdalam. Sebenarnya, setiap orang Kristen tak perlu mengumumkan sedang berpuasa. Cukup orang yang berpuasa dan Tuhan yang tahu. Sengaja saya menulis ini, untuk berbagi pengalaman kepada kawan-kawan Muslim yang saat ini sedang berpuasa.
Khusus bagai pemeluk agama Kristen Protestan, memang tidak mewajibkan untuk berpuasa, tapi bagi penganut Kristen Katolik diwajibkan untuk berpuasa pada masa pra-paskah.
Sedangkan dalam kitab suci Kristen, Alkitab, tak ada aturan teknis berpuasa. Niat dan pelaksanaan puasa itu terserah pribadi masing-masing. Misalnya, bisa menentukan sendiri jangka waktunya, yakni 8 jam, 1 hari, 1 hari 1 malam, 3 hari, 7 hari, 40 hari, dan seterusnya. Jenis puasa juga beragam, seperti hanya makan sayur, tidak makan, tidak makan dan tidak minum, atau puasa kebiasaan jelek seperti misalnya tidak merokok dan tidak berjudi. Dalam puasa Kristen, harus memperbanyak jam doa, pujian penyembahan dan baca Alkitab.
Menurut Alkitab, Yesus mengajarkan agar murid-muridNya untuk berpuasa. ”Dan apabila kamu berpuasa,…” (Mat 6:16). Kata apabila artinya adalah sebagai orang Kristen, pada suatu saat kita akan berpuasa. Hanya waktunya sebaiknya tidak diwajibkan oleh agama, karena niat berpuasa timbul dari masing-masing pribadi.
Puasa sebelum 1 Masehi atau sebelum Yesus lahir, juga terdapat di kitab Perjanjian Lama di Alkitab. Puasa di sini dilakukan secara rutin oleh bangsa Israel untuk menantikan kedatangan Mesias. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, orang Kristen berpuasa untuk menjaga keselamatan yang sudah dimiliki.
Di sejumlah literatur Kristen, puasa di Perjanjian Lama, yakni:
1. Puasa Musa, 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Kel 24:16 dan Kel 34:28)
2. Puasa Daud, tidak makan dan semalaman berbaring di tanah (2 Sam 12:16)
3. Puasa Elia, 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raj 19:8)
4. Puasa Ester, 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Est 4:16)
5. Puasa Ayub, 7 hari 7 malam tidak bersuara (2:13)
6. Puasa Daniel, 10 hari hanya makan sayur dan minum air putih (Dan 1:12), doa dan puasa (Dan 9:3), berkabung selama 21 hari (Dan 10:2)
7. Puasa Yunus, 3 hari 3 malam dalam perut ikan (Yunus 1:17)
8. Puasa Niniwe, 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum dan tidak berbuat jahat (Yunus 3:7)
Sedangkan di kitab Perjanjian Baru, puasa terdapat di :
1. Puasa Yesus, 40 hari 40 malam tidak makan (Mat 4:2)
2. Puasa Yohanes pembabtis, tidak makan dan tidak minum (Mat 11:18)
3. Puasa Paulus, 3 hari 3 malam tidak makan, tidak minum dan tidak melihat (Kis 9:9)
4. Puasa Jemaat mula-mula, untuk menguatkan Paulus dan Barnabas dalam pelayanan (Kis 13:2-3)
Saat ini, umat Islam sedang berpuasa. Sedangkan saya kebetulan juga sedang berpuasa, demi sebuah ‘pengharapan’ dalam masa depan. Pengharapan ini tentunya tak bisa dijelaskan secara logis maupun rasional. Pengharapan ini hanya bisa dinilai dari keyakinan masing-masing, dan mengamalkannya dalam tingkah laku di kehidupan sehari-hari.
Mari kita berpuasa bagi yang menjalankannya, semoga amal ibadah kita yang berpuasa dapat diterima-Nya. Bagi yang tidak berpuasa, silakan tidak berpuasa. Dan tetap menjalani keyakinan Anda masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail