Banyak komentar yang bernada kritik sangat tajam dan komentar yang bernada celaan dan cemoohan ketika saya menulis artikel yang berjudul Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Keutamaan Membaca Shalawat Nabi Muhammad Saw ( Klik link tersebut untuk mengetahui dengan jelas komentar-komentar yang masuk ). Sebagai admin blog Panduan Blog ini saya tetap mengapprove/menerbitkan komentar yang masuk dengan harapan akan terjadi diskusi yang saling memberikan solusi antar yang dengan yang lain. Saya baca-baca satu persatu komentar-komentar tersebut dan saya dapatkan kenyataan bahwa telah terjadi polemik yang “seru” dan bahkan menjadi masukan yang berharga untuk saya. Sebagai blogger yang muslim saya juga sadar dan bahkan wajib sadar bahwa Blogger juga manusia yang tidak akan terlepas dari kesalahan dan lupa. Maka saya ucapkan terima kasih atas komentar-komentar anda dan semoga akan menjadi cambuk bagi diri saya untuk semakin matang dalam hidup dan berkeyakinan.
Dalam kesempatan menulis artikel kali ini saya hanya akan memaparkan fakta dan realita tentang segala aktivitas berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Ini adalah gambaran kegiatan yang sering dilakukan, bahkan menjadi kebiasaan kami setiap tahun, saat menjelang hari dan bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Jika anda datang ke daerah kami, tepatnya di desa Madurejo, Kecamatan Sambung Makmur, Kabupatan Banjar Kalimantan Selatan, maka anda akan menemukan suasana yang lain dari hari hari biasa. Di desa kami sudah menjadi tradisi tahunan, bagi yang mampu memperingati maulid Nabi mereka akan merakayannya. Ingat! Hanya bagi yang mampu. Yang tidak mampu hadir saja dalam acara Maulid adalah sangat bagus. Tidak mengadakan juga nggak apa-apa.
Peringatan Maulid sebagai Majlid Dzikir
Di dalam acara peringatan maulid Nabi akan diisi dengan dzikir-dzikir. Di antaranya adalah didahului dengan membaca surah alfatihah dan Yasin. Dan yang pasti adalah membaca shalawat sebagai acara utama. Dzikir adalah bagian dari perintah Allah. Bahwa kita diperintahkan dzikir/ingat kepada Allah dalam keadaaan bagaimanapun dan kondisi apapun baik dalam keadaan duduk, berdiri dan bahkan berbaring. Termasuk dalam acara peringatan Maulid, kami mengisinya dengan banyk berdzikir, mengingat akan kebesaran Allah Swt. Saya yakin semua sepakat bahwa ingat kepada Allah Sang Pencipta Alam semesta adalah merupakan kebaikan. Dan saya yakin semua sepakat bahwa shalawat adalah perintah Allah Swt.
Peringatan maulid sebagai Sarana Mempererat Silaturrhami dan Ukhuwwah
Silaturrahmi dan saling menyambung ukhuwwah antar sesama orang Islam adalah merupakan perintah Nabi. Dalam keluarga jangan sampai terjadi putus kekeluargaan. Dan antar sesama muslim jangan sampai terjadi putus persaudaraan. Bukankah antar muslim dengan muslim yang lain bersaudara? Dalam peingatan Maulid kami saling bertemu dan saling bersalaman. Bagi kami, di desa kami Madurejo, alangkah indahnya suasana seperti ini. Jika peringatan Maulid ditiadakan maka suasana Silaturrhami dan Ukhuwwah  yang indah dan mempesona ini akan lenyap. Sunggug sangat disayangkan khan?
Peringatan maulid sebagai Sarana Untuk Bersedekah
Ini bagi tuan rumah. Tuan rumah akan mengundang para tetangga dan keluarga dekat untuk datang memperingati Maulid Nabi. Mereka akan disuguhi hidangan ala kadarnya, sesuai kemampuan tuan rumah tentunya. Dengan rela dan ikhlas tuan rumah berbagi rizki dengan para undangan. Saya yakin juga bahwa kita sebagai Muslim sepakat, sedekah adalah merupakan kebaikan dan sangat dianjurkan oleh Nabi. Bahkan Nabi Muhammad bersabda, bahwa sedekah itu bisa menambah rizki dan menolak bala bencana.
Peringatan maulid sebagai Sarana Dakwah
Dalam setiap kesempatan Peringatan maulid, biasanya diisi dengan ceramah agama. Biasanya dalam acara yang lebih khusus misalnya di dalam mesjid. Masyarakat diundang untuk datang dalam peringatan Maulid di mesjid tersebut dan diundanglah seorang tokoh ulama untuk memberikan siraman ruhani berupa nasihat-nasihat keagamaan. Yang lupa pada perintah dan larangan Allah akan jadi ingat, dan yang masih ingat akan semakin kuat imannya kepada Allah. Insya Allah.
Apapun kegiatan yang kami paparkan di atas semuanya kembali kepada niat masing-masing. Karena sabda Nabi “Segala perbuatan tergantung pada niat“. Artinya bila seorang muslim memperingati maulid dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah, maka yakinlah akan mendapatkan ridho Allah. Tapi kalau niatnya hanya untuk memperolah makanan dan hidangan maka ia hanya akan mendapatkan yang diinginkan. Bukankah sangat indah sekali peringatan Maulid Nabi itu sehingga saya sangat heran dengan segelintir orang yang menganggapnya sesat. Berbeda pendapat dalam suatu hal oke oke saja. Tapi kalau sampai menganggap Peringatan maulid sebagai ajaran sesat, maka sungguh sangat berlebihan. Wallahu a’lam.