Tips Fotografi -
Memotret Light Trail merupakan salah satu jenis foto yang banyak
diminati banyak orang, bahkan seseorang yang sedang memulai fotografi
pasti bertanya-tanya bagaimana merekam untaian warna-warni lampu
tersebut. Memotret Light trail juga menjadi populer di banyak kalangan
fotografer, dan bisa menjadi bahan belajar fotografi, terutama bagi mereka yang ingin mengeksplorasi kamera mereka menggunakan mode pemotretan Manual serta bereksperimen menggunakan Long Exposure di kondisi Low Light atau rendah cahaya.
Tidak ada tipe kamera atau perangkat fotografi tertentu untuk mengambil foto Light Trail, tetapi setidaknya Sobat harus memiliki sebuah kamera yang memungkinkan kalian untuk mengatur Exposure. Sobat harus bisa memilih Shutter Speed lambat. Hal ini berarti Sobat membutuhkan kamera yang memiliki kemampuan untuk memotret menggunakan mode Manual atau mode Shutter Priority.
Memotret menggunakan tangan kosong pasti akan terasa sedikit susah untuk menghindari camera shake, untuk itu Sobat pasti membutuhkan sebuah Tripod untuk memotret menggunakan Shutter Speed lambat.
Memotret menggunakan tangan kosong pasti akan terasa sedikit susah untuk menghindari camera shake, untuk itu Sobat pasti membutuhkan sebuah Tripod untuk memotret menggunakan Shutter Speed lambat.
Perangkat fotografi lain yang bisa menjadi pilihan untuk digunakan
adalah Lens Hood. Lens Hood berguna untuk menghindari flare yang
diakibatkan oleh cahaya disekitar kita. Kabel Remote Shutter Release atau Wireless Remote Controll
juga akan sangat membantu menghindari kamera shake. Setelah semua sudah
siap tinggal melengkapi diri kita dengan kesabaran serta baju hangat.
Prinsip memotret Light Trail:
Prinsip dasar dalam memotret Light Trail sederhana, Sobat tinggal
menemukan tempat atau lokasi dimana kalian bisa melihat lampu-lampu
kendaraan berlalu-lalang, pasang kamera serta tripod, atur kamera ke
pengaturan shutter speed lambat, dan ambil gambar kendaraan atau mobil
untuk membuat Light Trail yang indah. Aplikasi memang tidak semudah apa
yang kami tulis, tapi yang pasti adalah Penggunaan Shutter Speed lambat memungkinkan kita untuk merekam jejak cahaya yang ditinggalkan oleh kendaraan.
Tulisan ini hanya tips bagaimana menghasilkan foto Light Trails, pada
prakteknya Sobat butuh untuk bereksperimen secara terus menerus. Kita
memotret di era digital dimana kemudahan aktifitas fotografi telah
memanjakan kita, banyak-banyak lah memotret light trail dan review hasil
foto-foto tersebut baik menggunakan LCD di kamera atau pada PC Desktop.
Saat Pemotretan Light Trail:
Memotret Light Trail bukanlah satu hal yang sulit untuk dilakukan, Sobat
cukup menemukan tempat atau jalan yang dilewati oleh kendaraan di senja
atau malam hari. Pertibangkan timing serta framing foto kalian untuk
menghasilkan foto yang bisa menarik perhatian. Berikut adalah beberapa
tips yang bisa kalian lakukan:
- Timing - Kebanyakan foto-foto Light Trail diambil di malam hari, tetapi waktu lain yang menarik untuk memotret Light Trail adalah pada saat senja, tepat sebelum dan sesudah matahari terbenam. Senja hari tidak hanya menawarkan cahaya kendaraan, tetapi juga ambient light atau cahaya hangat berwarna oranye kemerahan yang bisa mendramatisir hasil foto-foto Light Trail kalian.
- Prespektif - Memotretlah dengan menggunakan prespektif yang sedikit kreatif, memetret dengan angle rendah atau mencari tempat tinggi dan memotret ke arah bawah bisa menciptakan angle yang tidak biasa.
- Lokasi - memang lokasi yang tepat adalah di dekat atau pinggir jalan, tapi cobalah melihat lingkungan sekitar cari apa yang bisa menarik perhatian, seperti gedung yang masih masih nyala lampunya sementara yang lain sudah gelap, atau bundaran dimana light trail bisa membentuk lingkaran dan lain-lain.
- Framing - Komposisi dasar fotografi bisa diaplikasikan dalam memotret light trails, foto atau gambar memerlukan sebuah Point of Interest. Rule of Thirds bisa efektif diaplikasikan, arahkan mata di dalam gambar menggunakan garis.
Pengaturan Kamera:
Biasanya Memotret Light Trail bisa dilakukan dengan Shutter Speed
antara 10 sampai 20 detik, karena dengan bentangan waktu itu akan
memberi waktu bagi kendaraan memenuhi frame kita, dan gunakan Aperture di diatas f/8.
Pengaturan diatas bisa Sobat coba sebagai pengaturan awal dan ambil
beberapa foto untuk pengujian, dan lihat bagaimana Exposure yang
dihasilkan. Apakah foto yang dihasilkan Underexposure atau Overexposure
dan apakah Shutter Speed yang digunakan cukup bagi kendaraan untuk
mengisi frame.
Jika foto kalian overexposed, maka perkecil Aperture kalian dengan
memperbesar bilangan F Stop, atau jika foto kalian terasa underexposed
maka perbesar Aperture dengan memperkecil bilangan F Stop. Jika Sobat
ingin cahaya kendaraan menginggalkan jejak lebih jauh di dalam frama,
maka gunakan shutter speed yang lebih lama, dan begitu juga
kebalikannya.
Harap diingat bahwa Aperture berdampak pada Depth of Field atau Ruang
Tajam, jika Sobat butuh untuk menggunakan Aperture lebih lebar berarti
kalian mengurangi Ruang Tajam dan membuat elemen-elemen foto lebih
banyak yang kurang fokus.
- Histogram - Sumber cahaya di sekeliling kalian bisa mengakibatkan foto kalian menjadi wash out atau terlalu terang. Sumber cahaya itu bisa berasal dari lampu kota, lampu sorot gedung dan lain-lain. Cahaya yang terlampau terang bisa manjadi distraction bagi foto kalian dan membuat mata penikmat foto teralih menuju cahaya tersebut. Salah satu cara untuk memeriksa apakah foto kalian overexposed adalah menggunakan Histogram, jika ada area di dalam foto yang terlampau terang maka kalian akan mendapati grafik Histogram yang cenderung tingi.
- Gunakan ISO rendah - menggunakan ISO rendah akan memberikan noise yang minimal pada foto kalian.
- Gunakan Format RAW - Format ini memungkinkan kalian memiliki keleluasaan ketika paska pemotretan, terutama pada editing white balance. kenapa white balance? karena seperti kita ketahui memotret kota dimalam hari akan ada banyak cahaya berbeda di yang dominan.
- Manual Focus - pada kondisi rendah cahaya pasti akan terasa sulit menemukan fokus. Gunakan manual fokus dan pastikan Sobat fokuskan pada bagian gambar yang kuat secara visual
Menggunakan Mode Bulb
Kamera digital saat ini sudah banyak yang dilengkapi dengan fitur BULB.
Mode ini memungkinkan seorang fotografer untuk tetap membuka shutter
selama yang dia inginkan. Fitur ini bisa sangat membantu pada pemotretan
menggunakan long exposure. Gunakan Remote Shutter Release
jika Sobat ingin menggunakan fitur ini. Baca kembali buku manual kamera
kalian untuk mencari tahu bagaimana menggunakan fitur ini pada kamera
kalian
0 komentar:
Posting Komentar