Kamis, 26 Januari 2012

Bisakah Varises Disembuhkan?

img
Dok. Thinkstock
Jakarta - Pegal-pegal, panas dan nyeri adalah keluhan umum yang dirasakan penderita varises. Selain mengganggu penampilan, punya varises juga sering membuat aktivitas terhambat karena berdiri lama saja rasanya kaki sudah nyeri dan panas.

Varises adalah urat pada dinding yang lemah sehingga menyebabkan tonjolan di atas permukaan kulit. Tonjolan ini bisa muncul karena kebocoran katup dalam pembuluh saphenous di kaki yang mencegah aliran darah menuju jantung. Varises menyebabkan sakit, gatal dan terkadang terjadi komplikasi lain seperti eksim atau bisul.

Orang yang berisiko tinggi terkena varises adalah ibu hamil, juru masak, perawat, pelayan, penata rambut dan pekerjaan lain yang mengharuskan duduk atau berdiri lama, seperti yang dikutip dari detikhealth.

Diperkirakan sekitar 20 persen sampai 30 persen masyarakat memiliki varises dan sekitar 25 juta wanita Amerika menderita varises.

Bisakah varises disembuhkan?

Deborah Heine adalah salah satu dari penderita varises. Ibu tiga anak ini selalu mengeluhkan rasa sakit di kakinya setiap bangun pagi.

Tapi keadaan itu berubah ketika ia menjalani prosedur singkat di Cedars-Sinai Medical Center dengan menggunakan metode baru next-generation radiofrequency catheter untuk mengobati varisesnya.

"Bantuan dalam semalam," kata Heine ketika mendeskripsikan pengalamannya. Ketika bangun di pagi hari, Heine merasakan kakinya 10 pound lebih ringan. Dan ia bisa melakukan semua rutinitasnya tanpa mengalami rasa sakit.

Phillip Levin, MD, dokter di Cedars-Sinai adalah salah satu ahli bedah vaskular pertama di California Selatan yang menggunakan metode baru next-generation radiofrequency catheter yang disebut VNUS ClosureFASTTM ablation catheter untuk pengobatan varises.

"Waktu operasi dengan menggunakan new catheter setengah lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan catheter generasi sebelumnya," kata Dr Levin, yang dianggap sebagai seorang ahli prosedur VNUS, setelah mengobati sekitar 300 pasien sejak tahun 2003 dengan ClosureFASTTM catheter, seperti dilansir Medicalnewstoday.

Dengan menggunakan catheter lama waktu operasi memakan waktu 45 menit hingga 1 jam. Prosedur yang sama sekarang hanya memerlukan waktu 15 sampai 20 menit, dengan 98 persen tingkat keberhasilan yang sama.

Catheter baru ini memungkinkan ahli bedah untuk mengobati pembuluh darah tanpa harus menarik atau mengubah posisi diantara segmen-segmen tersebut yang biasanya membuat prosedur kerja kurang intensif. Pasien biasanya keluar dari rumah sakit pada hari yang sama.

Selama prosedur, Dr Levin memasukkan catheter kecil ke dalam pembuluh saphenous menggunakan jarum suntik dengan pemantauan USG. Catheter mengirimkan panas radiofrequency ke dinding pembuluh yang menyebabkannya menyusut dan menutup. Setelah pembuluh menyusut, darah diteruskan ke pembuluh-pembuluh sehat lainnya. Biasanya tidak memerlukan jahitan.

Setelah prosedur selesai, Dr Levin membungkus kaki pasien dengan perban tebal ace-type selama 2-3 hari. Segera setelah pasien sembuh dari infus obat penenang, perban dibuka dan izinkan pulang. Beberapa orang akan kembali bekerja pada hari yang sama. Satu-satunya batasan yang diberikan adalah menghindari berlari atau melompat selama sekitar 10 hari.

Pengobatan varises yang dulu lebih ribet yang membutuhkan anestesi umum, rawat inap dan pemulihan yang lama. Belum lagi disertai pembangkakan dan memar yang signifikan dan menimbulkan rasa sakit. Pengobatan dengan menggunakan VNUS ClosureFASTTM catheter ini meminimalisir rasa sakit dan memar.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail