Minggu, 13 Mei 2012

ATC Izinkan Sukhoi Turun ke 6000 Kaki

foto
Pilot Sukhoi Superjet-100 Alexander Yablontseva (kiri) dalam penerbangan dari Myamnar menuju Indonesia. sergeydolya.livejournal.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Udara Perhubungan Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti Singayudha Gumay membenarkan ada permintaan menurunkan posisi pesawat Sukhoi Superjet dari 10 ribu menjadi 6 ribu kaki. "Ada permintaan penurunan terbang 6.000 kaki, Air Traffic Control (ATC) memperbolehkan," kata Herry, Kamis 10 Mei 2012.

Herry menyatakan belum mengetahui atas dasar apa pilot meminta menurunkan posisi terbang itu. Namun, menurut dia, penurunan terbang ke posisi 6.000 kaki tidak masalah. "Kalau turun 6.000 kaki itu tidak masalah," ujarnya.

Menurut Harry, pesawat Sukhoi Superjet 100 akan melakukan demo terbang di atas landasan udara Atang Sanjaya, Bogor. "Mereka memilih Atang Sanjaya, kami belum tahu keluar jalur atau tidak."

Pesawat Sukhoi Superjet 100 melakukan demo terbang dari Bandar Udara Halim Perdana Kusuma menuju Pelabuhan ratu, pada rabu 9 Mei. Namun saat melakukan penerbangan sekitar 15 menit menuju Pelabuhan Ratu, pesawat yang baru diproduksi pada 2011 ini putus kontak dengan pihak bandara dan mengalami kecelakaan di Gunung Salak Bogor.

Superjet 100 adalah pesawat penumpang pertama yang dikembangkan oleh Sukhoi Aircraft bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Amerika Serikat dan Eropa, diantaranya Boeing, Snecma, Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace dan Honeywell.

Pesawat ini masuk dalam kelas armada rute jarak menengah dengan kapasitas penumpang di bawah 100 orang. Jarak yang mampu diarungi yakni antara 3.048 kilometer hingga 4.578 kilometer dengan ketinggian 12.200 meter di atas permukaan laut. Selain Indonesia, beberapa negara lain yang memesan pesawat ini di antaranya Pakistan, Myanmar, Laos dan beberapa negara pecahan Uni Soviet.

AFRILIA SURYANIS

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail