Sabtu, 08 September 2012

Sifat Wajib bagi Allah



Driftwood in Merang (DSC7914)
Image by Shutterhack via Flickr
ALLAH WUJUD QIDAM BAQA – MUKHALAFATUHU LIL HAWADITSI – QIYAMUHU BINAFSIHI – WAHDANIYAH QUDRAH IRADAH ILMU HAYAT – SAM’ A BASHOR KALAM – QADIRAN MURIDA – ALIMAN HAYYAN SAMIAN – BASHIRAN MUTAKALLIMA
Sejak kecil saya suka lagu itu, meski saat itu belum tahu maksudnya apa, gara-gara sering dengar malah jadi hafal dan terus melekat hingga sekarang. Biasanya lagu ini disenandungkn sebelum tidur. Wallahu a’lam apakah Almh Budhe Iha yang menyenandungkan juga paham esensi (maksud) dari lagu itu atau tidak. Belasan tahun setelah itu, saya baru paham maksudnya.
Lagu itu berisi tentang sifat-sifat Allah yang wajib. Sifat wajib bagi Allah ada 20, yang 13 (nafsiyah, salbiyah, ma’ani) sudah disepakati para ulama Asy’ariyah dan yang 7 (ma’nawiyah) ulama masih berbeda pendapat.
Bagiannya seperti ini :
1. Sifat Nafsiyah = hanya WUJUD saja
2. Sifat Salbiyah = QIDAM – BAQA – MUKHALAFATUHU LILHAWADITSI – QIYAMUHU BINAFSIHI – WAHDANIYAH
3. SIfat Ma’ani = QUDRAH – IRADAH -ILMU – HAYAT – SAM’U – BASHAR – KALAM
4. Sifat Ma’nawiyah = QADIR – MURID – ALIM – HAY – SAMI’ – BASHIR – MUTAKALLIM
Itulah sifat-sifat Allah yang wajib menurut paham Aqidah Asy’ariyah. Begitu hebat cara ulama2 melayu lama yang ingin memasukkan ajaran keyakinan kepada umatnya yang awam, bahkan disisipkan lewat lagu sebelum tidur yang sudah terwarisi sejak entah berapa puluh atau ratus tahun yang lalu.
Sifat Allah itu terbagi dalam beberapa bagian. Ada yang wajib bagi Allah, mustahil bagi Allah, dan jaiz bagi Allah. Secara singkat sebagai berikut:
Sifat yang wajib dan mustahil bagi Allah masing-masing 20 yang saling berlawanan:
1. Ada (wujud) lawnnya tidak ada (’adam)
2. Dahulu (qidam) lawannya baru (huduts)
3. Kekal (baqa’) lawannya berubah-ubah (fana’)
4. Tidak menyerupai sesuatu (mukhalafatu lil hawaditsi) lawannya menyerupai sesuatu (almumatsalatu lil hawaditsi)
5. Berdiri sendiri (qiyamuhu binafsihi) lawannya berhajat kepada yang lain (al-ihtiyaju lighairihi)
6. Esa (wahdaniyat) lawannya berbilang (wujudusy syarik)
7. Kuasa (qudrat) lawannya tdak kuasa (’ajz)
8. Berkehendak (iradah) lawannya terpaksa (karahah)
9. Mengetahui (’ilm) lawannya bodoh (jahl)
10. Hidup (hayat) lawannya mati (maut)
11. Mendengar (sama’) lawannya tuli (shamam)
12. Melihat (bashar) lawannya buta (’umyu)
13. Berbicara (kalam) lawannya bisu (bukm)
14. Yang Berkuasa (qadiran) lawnanya Yang tidak berkuasa (’ajizan)
15. Yang Berkemauan (muridan) lawannya Yang Terpaksa (mukrahan)
16. Yang berpengatahuan (’aliman) lawannya Yang Bodoh (jahilan)
17. Yang Hidup (hayyan) lawannya Yang Mati (mayyitan)
18. Yang Mendengar (sami’an) lawannya. Yang Tuli (ashamm)
19. Yang Melihat (basyiran) lawannya Yang Buta (a’ma)
20. Yang Berbicara (mutakalliman) lawannya Yang Bisu (abkam)

Adapun Sifat Jaiz Bagi Allah SWT adalah bahwa Allah berbuat apa yang dikehendaki, seperti dalam Al-Qur’an disebutkan :
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ وَيَخْتَارُ
Dan Tuhanmu menjadikan dan memilih barang siapa apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Qashash: 68)
Allah menjadikan alam ini bukanlah suatu keharusan. Apabila menjadi suatu keharusan, berarti semuanya hawadits, itu tidak mungkin terjadi namanya. Apabila Allah menghendaki, maka terjadilah barang itu berwujud, dan apabila Allah tidak menghendaki, maka tidak pula terwujud.
Dari keterangan itu semuanya, ternyata Allah membuat atau tidak membuat segala sesuatu yang mungkin ini, hanyalah kemungkinan belaka. Sifat membuat alam ini atau tidak membuatnya adalah sifat jaiz bagi Allah. Artinya hal itu bias saja boleh terjadi atau tidak terjadi. Apabila dikehendaki, maka hal itu diadakanlah dan terjadi, dan apabila tidak dikehendaki, tidak diadakan dan tidak terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail