Ada tiga alasan mengapa aku begitu suka musim gugur. Pertama, cuaca di musim gugur ini ideal bagiku. Tidak panas dan juga tidak terlalu dingin meski dingin sudah menyapa. Dan lagi curah hujan di musim gugur tidak banyak, sehingga memungkinkanku lebih banyak jalan-jalan.
Kedua, pemandangan musim gugur sangat indah. Kalau di musim semi semua menjadi warna pink dan putih, di musim gugur semua menjadi warna kuning, jingga dan merah. Nah, tahu sendiri kan warna favoritku kuning dan jingga. Kalau di musim semi bunga-bunga bermunculan, di musim gugur daun-daun berubah warna seperti lidah api yang menjilat-jilat birunya langit. Klop. Membuat suasana romantisme senantiasa hidup.
Setuju atau tidak, harus setuju ya….. please deh! Musim gugur adalah salah satu musim yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, termasuk aku. Keindahan, romantisme, keceriaan dan cuaca yang baik adalah warna musim gugur bersama gugurnya daun-daun momiji yang teramat indah untuk dilukiskan. Ya, terlalu sulit untuk melukiskannya, dan terlalu banyak untuk diabadikan baik dalam catatan maupun photo. Dan tanpa terasa musim gugur ini mulai beranjak pergi, sedang di balik pintuku musim dingin sudah tersenyum dan melambaikan tangan memanggilku.
Hanya ada satu catatan yang tertulis dalam lembaran hatiku, “Ya Allah, terima kasih. Telah Kauberikan aku kesempatan terindah untuk menyaksikan musim gugur tahun ini, dan telah Kausiapkan keindahan yang berbeda di musim dingin yang mulai datang.”
0 komentar:
Posting Komentar