Persepsi sosial sering diartikan sebagai proses mempersepsi objek-objek dan peristiwa sosial individu untuk mencoba memahami apa yang tampak dan tidak tampak pada alat inderanya. Persepsi sosial melibatkan proses mempersepsi orang lain, penampilan fisik, aspek-aspek psikologi serta perilakunya
• Persepsi yang dihasilkan oleh individu sangat subjektif karena dipengaruhi oleh perasaan, nilai-nilai dan kepercayaan yang dimiliki oleh individu. Sehingga tidak heran jika ada suatu objek dipersepsikan berbeda oleh masing-masing orang yang mengamatinya.
• Baron&Byrne (1991) menyampaikan bahwa terdapat dua aspek utama dalam usaha kita untuk memahami orang orang lain. Pertama, kita selalu berusaha untuk memahami perasaan, mood dan emosi orang lain – bagaimana perasaan mereka pada tempat dan waktu tertentu, informasi tersebut sering diperoleh melalui pengamatan pada aspek-aspek non verbal individu lain. Kedua, kita kemudian berusaha untuk memahami penyebab mendasar yang mempunyai efek lebih lama bagi perilaku seseorang seperti traits, motif dan intensi. Informasi seperti ini sering diperoleh melalui suatu proses yang dinamakan atribusi.
• FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SOSIAL
• Faktor Internal/Personal
• Meliputi motivasi, kebutuhan, emosi dan pengalaman masa lalu yang dimiliki individu. Pengaruh faktor personal dalam persepsi sosial biasanya akan lebih menyulitkan daripada membantu proses persepsi yang dilakukan oleh individu. Misal: faktor kepribadian, orang yang mempunyai kepribadian positif cenderung menilai positif orang lain.
• Faktor Eksternal/Situasional
• Menurut Thompson&Debolt (1971) faktor ini meliputi kejadian-kejadian eksternal serta nilai/norma yang ada di sekitar individu (masyarakat).
Pengaruh faktor situasional pada persepsi sosial dapat dilihat dari dua faktor yaitu, deskripsi verbal dan pesan non-verbal.
• Deskripsi verbal yaitu, proses untuk menggambarkan objek dengan kata-kata akan sangat mempengaruhi persepsi yang dihasilkan. Misal: Paijo adalah anak yang rajin, ramah, cerdas dan kleptomania; atau Paijo adalah anak yang kleptomania, rajin, ramah dan cerdas. Makna yang dihasilkan dari dua contoh akan berbeda karena ada hukum yang dinamakan primacy effect, keadaan dimana kata yang digunakan pertama kali untuk mendefinisikan objek akan menutupi sifat/makna kata selanjutnya.
• Pesan non-verbal mempunyai fungsi untuk: repetisi, pengganti kata-kata, kontradiksi, komplemen dan memperkaya pesan non verbal, aksentuasi, menentukan makna komunikasi sosial, ekspresi cermat dari perasaan dan emosi serta sebagai alat sugesti yang efektif.
• Namun komunikasi non-verbal biasanya dapat diketahui bila individu sudah mengenal lama orang lain.
• Jenis Pesan Non-Verbal
• Petunjuk Proksemik
Penggunaan jarak dan ruang. Jarak biasanya menunjukkan keakraban seseorang sedang ruang berkaitan dengan penggunaan lingkungan fisik disekitar individu, misal: rumah yang sering tertutup biasanya pemiliknya juga cenderung tertutup.
• Petunjuk Facial
Berkaitan dengan mimik wajah dan rona muka. Misal: mimik wajah ketika orang merasa senang.
• Petunjuk Gestural
Penggunaan sebagian anggota tubuh dalam komunikasi. Misal: tangan menengadah dimaknai sebagai tanda meminta.
• Petunjuk Postural
Penggunaan seluruh tubuh.
• Petunjuk Paralinguistik
Berkaitan dengan penggunaan bahasa seperti aksen, nada dan jeda.
• Petunjuk Artifaktual
Petunjuk ini berkaitan dengan petunjuk yang diberikan kepada orang lain yang terkait dengan penampilan. Misal: make up, atau warna baju.
0 komentar:
Posting Komentar