Tidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencegah SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.
Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.
Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:
Selain itu melakukan tummy time juga berguna untuk menjaga agar kepala bayi tak sesalu berada pada posisi terlentang. Batasi bayi anda berada dalam posisi duduk kecuali ia benar-benar sudah mampu mengangkat kepalanya sendiri.
Latihlah bayi anda untuk terbiasa mengubah-ubah posisi hadap kepalanya saat terlentang dengan menarik perhatiannya menggunakan mainan atau gerakan anda. Jika cara tersebut belum bisa memperbaiki bentuk kepala si kecil, segera hubungi ahli fisio terapi anak anda, untuk menanganan lebih lanjut.
Selain yang disebabkan oleh Craniosynostosis, peyang memang tidak berpengaruh terhadap otak bayi anda, namun sangat berpengaruh pada penampilan fisik bayi anda kelak. Jadi sebelum terlambat lakukan pencegahan dan penanganan pada bayi anda sedini mungkin.
Sumber: Kafebalita.com
Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.
Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:
- Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.
- Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda.
- Terlalu sering tidur dalam gendongan, juga bisa menjadi penyebab berubahnya bentuk kepala bayi. Untuk meminimalisir efek gendongan pada kepala bayi anda, renggangkan ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat. Sering-seringlah mengubah posisi gendongan anda, agar tidak terlalu lama pada posisi yang sama.
- Pada bayi prematur, tulang tengkorang kepala nya belum berkembang dengan sempurna. Oleh sebab itu resiko terjadinya ketidak normalan pada kepala lebih besar terjadi.
- Saat berada pada posisi tidur, kepala bayi lebih sering hanya menghadap pada satu sisi.
- Bayi terasa sulit merubah arah letak kepalanya, atau melihat kearah yang lain dari arah sebelumnya.
- Memiliki wajah berbentuk bulat, namun bagian belakang kepala terlihat rata.
- Memiliki ukuran kedua mata atau telinga yang berbeda.
Selain itu melakukan tummy time juga berguna untuk menjaga agar kepala bayi tak sesalu berada pada posisi terlentang. Batasi bayi anda berada dalam posisi duduk kecuali ia benar-benar sudah mampu mengangkat kepalanya sendiri.
Latihlah bayi anda untuk terbiasa mengubah-ubah posisi hadap kepalanya saat terlentang dengan menarik perhatiannya menggunakan mainan atau gerakan anda. Jika cara tersebut belum bisa memperbaiki bentuk kepala si kecil, segera hubungi ahli fisio terapi anak anda, untuk menanganan lebih lanjut.
Selain yang disebabkan oleh Craniosynostosis, peyang memang tidak berpengaruh terhadap otak bayi anda, namun sangat berpengaruh pada penampilan fisik bayi anda kelak. Jadi sebelum terlambat lakukan pencegahan dan penanganan pada bayi anda sedini mungkin.
Sumber: Kafebalita.com
0 komentar:
Posting Komentar