Teknik Fotografi - Nah.. artikel kali ini bisa jadi konsep foto pre-wedding loh, kenapa? candlelight photography
atau fotografi dengan sumber cahaya lilin bisa memperkuat kesan
romantis. Hmm jadi inget masa-masa pacaran saat candlelight dinner
bukan? Apakah sobat pernah mencoba melakukan candlelight photography
ini? Hasilnya bisa jadi menakjubkan loh, mengingat cahaya lilin terkesan
hangat dan keemasan belum lagi cahaya lilin selalu berkedip menimpa
wajah subyek foto atau model.
Setiap bidang fotografi selalu memiliki tantangan termasuk pada foto
bersumber cahaya lilin ini. Bisa dipastikan Sobat akan menjumpai kondisi
rendah cahaya dan itu adalah hal pertama yang harus kalian hadapi.
Berikut ini adalah beberapa tips ketika melakukan candlelight
photography:
1. Matikan Flash.
Jika sobat ingin mendapatkan cahaya alami lilin maka matikan flash
kalian. Cobalah menggunakan flash, dan Sobat tentu tidak akan
mendapatkan cahaya hangat bewarna keemasan yang berasal dari lilin.
2. Gunakan Tripod
Sama seperti pada pemotretan rendah cahaya yang lain, gunakan tripod untuk mendapatkan gambar yang tajam. Shutter speed rendah rentan sekali dengan camera shake atau goncangan kamera. Pastikan kamera kalian tetap diam pada saat pemotretan dengan menggunakan tripod, dan pertimbangkan juga menggunakan shutter release untuk mengurangi guncangan saat Sobat menekan tombol shutter.
3. Tambahkan lilin.
Seperti yang telah kami jelaskan diatas, bahwa tantangan paling besar
pada canlelight photography adalah kurangnya cahaya pada saat
pemotretan. Memperbanyak lilin tentu saja bisa memperkuat cahaya, dan
tentunya juga akan memberikan kalian keleluasaan dalam mengatur shutter
speed,ISO dan aperture.
4. Perlebar jarak lilin.
Menggunakan satu lilin atau memposisikan lilin berdekatan di satu posisi
akan menimbulkan cahaya yang membuat bayangan menjadi kuat di wajah
subyek. Bayangan tersebut bisa saja apa yang kalian cari, tetapi
idealnya cahaya yang menyebar rata akan membentuk bayangan yang lebih
lembut.
5. Reflektor Alami
Manfaatkan taplak meja atau serbet yang bewarna putih, benda-benda tersebut bisa menjadi reflektor
alami untuk menambah cahaya pada subyek foto kalian. Jika tidak percaya
cobalah memotret dengan dan tanpa taplak meja yang bewarna putih, tentu
foto dengan taplak meja putih akan terexpose lebih bagus dibandingkan
satunya. Taplak meja tersebut memantulkan cahaya lilin ke arah wajah
subyek foto. Hal ini juga berlaku pada dinding atau atap. Tentu efek nya
tidak sebesar yang kita harapkan, tetapi pada kondisi rendah cahaya itu
semua akan membantu kalian mendapatkan foto yang lebih baik.
6. Lensa Cepat
Jika Sobat memotret menggunakan kamera DSLR dan memiliki beberapa
pilihan lensa, maka pilihlah lensa tercepat yang kalian miliki. Kenapa
lensa cepat? karena lensa ini memfasilitasi kalian dengan aperture yang
lebih lebar dan itu berarti akan lebih banyak cahaya yang masuk ke
kamera. Sobat bisa menggunakan lensa 50mm
(f/1.8 atau f1/4). Perhatikan juga bahwa dengan menggunakan aperture
lebar akan menghasilkan depth of field atau ruang tajam yang sempit, dan
makin sedikit area foto yang akan terfokus.
7. Zoom dan Aperture
Jika Sobat menggunakan lensa zoom
maka perhatikan bahwa semakin pendek focal length maka semakin besar
pula aperture maksimal yang bisa digunakan. contoh jika kalian
menggunakan lensa kit 18-55mm maka jika kalian menggunakan FL 18mm maka
aperture maksimal yang bisa digunakan pun akan semakin lebar f/3.5. Jadi
mendekatlah ke subyek pada saat memotret dengan menggunakan focal
length pendek (lebar) untuk mendapatkan aperture maksimal yang lebih
lebar.
8. Konteks dan background
cobalah untuk tetap sesimple mungkin, jika memungkinkan tempatkan subyek didepan background bewarna putih. hindari benda-benda atau obyek yang bisa menjadi pemecah perhatian penikmat foto kalian.9. Shutter Speed
Satu cara untuk mendapatkan banyak cahaya yang masuk ke dalam kamera adalah dengan menggunakan shutter speed lambat.
Ingat bahwa dengan mengurangi kecepatan shutter maka akan meningkatkan
potensi terekamnya gerakan pada foto (baik itu gerakan subyek, atau api
lilin). Jika subyek pemotretan terlihat diam termasuk api lilin, cobalah
menggunakan kecepatan 1/15.
10. Pengaturan ISO
Cara lain ketika menghadapi kondisi rendah cahaya adalah dengan menaikkan atau meninggikan pengaturan ISO
di kamera. Tentu ada konsekuensi ketika kalian merubah pengaturan ISo
ini, yaitu timbulnya noise atau grain pada foto kalian. Jika Sobat tidak
menghendaki adanya ISO, cobalah tetap menggunakan ISo dibawah 400,
lebih dari itu maka kalian akan menemui noise, terutama jika kalian
mencetak foto tersebut dengan ukuran besar.
11. Exposure
Jika Sobat menyertakan lilin di dalam frame, kamera kalian akan
menghasilkan foto yang underexposed karena kamera melihat adanya sebuah
spot yang terang. Sobat tentu mungkin akan mencoba menaikkan satu atau
dua stop dari apa yang direkomendasikan oleh kamera. Ingat jangan
menaikkan stop terlalu banyak, kalian akan berakhir dengan spot yang
terlalu terang dalam foto kalian.
12. White Balance
Lakukan sedikit eksperimen dengan pengaturan white balance
ketika melakukan candlelight photography. Lilin menyebarkan cahaya yang
bewarna hangat. Pengaturan WB secara otomatis atau "AUTO" kemungkinan
tidak akan memberikan warna hangat yang kalian cari. Cobalah beberapa
pengaturan white balance seperti indoor dan tunsten. Jangan lupa untuk
menggunakan format RAW agar kalian lebih leluasa mengatur white balance
saat post processing.
13. Komposisi
Dari segi komposisi
ada 2 hal yang bisa dilakukan, Sobat bisa menyertakan lilin dalam frame
atau membiarkannya diluar frame. Kedua komposisi tersebut sama-sama
mampu menghasilkan foto yang bagus, bereksperimenlah! Jika kalian
memutuskan untuk menyertakan lilin pada frame tentu akan mempengaruhi
pengaturan kamera (seperti yang telah dibahas di bagian exposure),
tetapi juga akan menciptakan point of interest yang kuat, dan menuntun
mata penikmat foto ke lilin-lilin tersebut, tetapi ingat juga jangan
sampai lilin malah memecah perhatian dari subyek utama kalian.
14. Sumber cahaya lain
Terkadang lilin tidak mampu untuk menghasilkan cahaya yang cukup pada
saat pemotretan, jika kalian merasa ini terjadi, maka pertimbangkan
untuk menambah sumber cahaya lain seperti lampu yang memiliki karakter
cahaya hangat/keemasan.
15. Gunakan flash yang dilengkapi dengan Colored Gel.
Poin nomor satu memang kami merekomendasikan untuk mematikan flash
untuk mendapatkan natural light lilin. Tetapi bisa menjadi perkecualian
jika kalian memiliki perangkat fotografi sederhana seperti colored gel.
perangkat fotografi sederhana ini bisa merubah warna flash menjadi
lebih hangat atau keemasan. Jangan menggunakan cahaya flash terlalu
kuat, lakukan beberapa uji coba agar kalian masih bisa mendapatkan
warna-warna natural dari lilin.
0 komentar:
Posting Komentar