Rabu, 14 Maret 2012

Trik Menyeleksi Pengasuh Bayi

Tinggalkan pengasuh anak di rumah dengan panduan jelas dan tercatat.
Keberuntungan diperlukan orangtua saat memilih pengasuh si kecil. Tak sedikit pengasuh bayi yang berulah dan mengecewakan kepercayaan yang telah Anda berikan kepadanya dengan sejumlah alasan. Mulai berhenti tiba-tiba dengan ragam alasannya, hingga berperilaku tak sopan di rumah, bahkan memberikan dampak negatif kepada si kecil.

Alhasil, Anda harus berulang kali mencari pengganti. Saat menyeleksi pengasuh anak, sebaiknya orangtua mengajukan pertanyaan yang lebih terbuka. Bersikap terang-terangan sejak awal merekrut pekerja di rumah akan lebih menenteramkan.

Mengapa berminat mengasuh anak? Tanyakan alasan ketertarikannya mengasuh anak. Apakah sekadar mencari pekerjaan atau memang calon pengasuh ini memiliki kesenangan bersama anak-anak. Setidaknya jika jawabannya menunjukkan adanya kesenangan terhadap anak-anak, Anda bisa lebih tenang memercayakan tanggung jawab terhadapnya.

Apa yang akan dilakukannya jika bayi tak hentinya menangis? Memberikan makan sesuai jadwal dan mendampingi anak dalam keadaan apa pun menjadi tugas utama pengasuh. Lantas, bagaimana caranya menjalani pekerjaan ini? Bagaimana sikapnya jika anak menolak makan atau menangis tak hentinya? Memberikan simulasi melalui pertanyaan semacam ini membantu Anda mengenali karakter pengasuh.

Bagaimana caranya mendisplinkan anak-anak? Dengan mengajukan pertanyaan sederhana, Anda bisa menanyakan cara pengasuh mendisiplinkan si kecil. Misalnya, tanyakan apa yang akan dilakukannya jika si kecil melempar makanan ke arahnya? Seperti apa reaksinya, dan bagaimana memberitahu anak sebagai bentuk pendisiplinan diri? Dengan mendapatkan jawaban dari pengasuh atas pertanyaan ini, Anda bisa menebak seperti apa pola asuhannya.

Apakah pengasuh terlatih perihal keamanan atau pertolongan pertama pada kecelakaan? Keterampilan pengasuh tak sekadar untuk mengasuh anak. Kemampuan atau bahkan keahlian dasar dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan juga menjadi pertimbangan lainnya. Jikapun pengasuh belum terlatih, Anda bisa mengetahui sejak dini dan bisa mengantisipasinya dengan melatih keterampilan dasar ini.

Bagaimana bentuk komunikasi yang bisa dibangun? Sebenarnya Anda memiliki hak prerogatif atas kebutuhan komunikasi ini. Artinya, Anda bisa saja memerintahkan pengasuh untuk selalu meninggalkan pesan jika ada kebutuhan di luar rumah, atau selalu menghubungi Anda jika ada urusan penting yang mendadak, dan lain sebagainya. Hanya saja, untuk menciptakan kenyamanan relasi kerja, sebaiknya tanyakan dengan cara apa sebaiknya Anda dan pengasuh berkomunikasi. Melalui telepon, meninggalkan memo, atau apa pun yang nyaman baginya dan untuk Anda.

Bolehkah bertanya kepada majikan sebelumnya? Mintalah persetujuan pengasuh jika Anda ingin menanyakan kinerjanya kepada majikan terdahulunya. Bagaimanapun, jika pengasuh memiliki kinerja baik, ia takkan bermasalah jika Anda mengajukan permintaan ini, kan? Anda juga berhak tahu pengalaman dan rekam jejak pekerjaan pengasuh untuk memastikan Anda memilih orang yang tepat.

WAF
Editor: Dini
sumber: kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail