Rabu, 14 Maret 2012

Kurang atau Kelebihan Tidur Meningkatkan Lemak Perut

North Carolina, Memiliki waktu tidur yang ekstrem sangat mempengaruhi penumpukan lemak di perut terutama pada orang usia muda. Kurang atau kelebihan tidur paling gampang bikin perut penuh lemak.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal Sleep seperti dikutip Rabu (3/3/2010) menunjukkan bahwa pemuda Afrika-Amerika dan Hispanik yang memiliki durasi tidur pendek atau panjang memiliki peningkatan lemak perut yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidur malam normal selama 6-7 jam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang berusia di bawah 40 tahun, baik yang durasi tidurnya pendek atau panjang sangat terkait dengan peningkatan indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) yang signifikan. Karena berhubungan dengan jaringan adipose bawah kulit atau Subcutaneous Adipose Tissue (SAT) dan jaringan visceral adipose atau Visceral Adipose Tissue (VAT) sehingga menimbun banyak lemak.

Dibandingkan dengan orang yang tidur malam selama 6-7 jam, orang yang tidur malam selama 5 jam atau kurang mengalami peningkatan BMI rata-rata 1,8 lebih tinggi dan akumulasi SAT lebih besar 42 cm dan VAT 13 cm. Sedangkan yang tidur malam selama 8 jam atau lebih mengalami peningkatan BMI 0,8 lebih tinggi, juga akumulasi SAT 20 cm dan VAT 6 cm yang lebih besar.

Tetapi ternyata tak ada hubungan yang signifikan antara durasi tidur dengan perubahan lemak perut pada partisipan di atas usia 40 tahun.

Peneliti melakukan kajian terhadap 1.107 orang di IRAS (Insulin Resistance Atherosclerosis Study) Family Study. Data yang dikumpulkan dari 332 orang Afrika-Amerika dan 775 orang Hispanik dengan usia rata-rata usia 41,7 tahun dengan rentang usia 18-81 tahun.

Dalam kelompok partisipan Afrika-Amerika dan Hispanik, mereka yang kurang tidur lebih besar mengalami peningkatan lemak selama lima tahun.

G. Kristen Hairston, MD, asisten profesor kedokteran internal di Wake Forest University School of Medicine di Winston-Salem, NC, mengatakan bahwa waktu tidur cukup penting bagi orang-orang dari semua ras dan etnis.

Namun, laporan dari etnis minoritas ada perilaku ekstrem dalam durasi tidur. Menjadikan mereka berisiko terhadap gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes.

"Waktu tidur yang tepat penting untuk menjaga berat badan yang sehat," kata Hairston.

Kategori BMI adalah:

1. Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
2. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
3. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
4. Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.

Cara menghitung BMI dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter). Cara menghitungnya pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

(ir/ir)
SUmber: DetikHealth.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail