Rabu, 14 Maret 2012

Gumoh atau Muntah Normalkah bagi bayi?

 Muntah pada bayi di bawah usia 1 tahun biasa disebut dengan gumoh (Refurgitasi). Gumoh wajar terjadi pada bayi, sebab kerja saluran cerna pada bayi belum sempurna.

“Karena belum matangnya pintu antara kerongkongan dengan lambung, sehingga menimbulkan gumoh pada bayi, ini wajar,” kata dr. Badriul Hegar, Dokter spesialis saluran cerna pada anak yang ditemui dalam acara Women Health Expo 2010 di Hotel Sahid, Jakarta, Jumat 5 Februari 2010.

Gumoh pada bayi biasanya terjadi setelah makan atau minum ASI. Frekwensi normalnya bisa terjadi 4 kali atau lebih dalam sehari, dan berlangsung singkat.

Tapi gumoh seperti apa yang harus diwaspadai?

   1. Jika anak rewel saat makan dan setelah gumoh
   2. Si kecil menolak minuman
   3. Berat badan tidak naik
   4. Ada bercak darah pada muntahan
   5. Terjadi setiap saat
   6. Berlangsung lama
   7. Ada gejala klinis akibat iritasi kerongkongan

Ciri-ciri di atas menunjukkan bahwa gumoh yang terjadi pada bayi bukanlah gumoh biasa. Orangtua harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter, karena bisa saja akibat gumoh yang terlalu sering menyebabkan luka pada bagian saluran cerna si kecil. “Tapi gumoh walaupun normal pada bayi tetap harus diwaspadai,” jelas Hegar lagi.

Meski demikian saat terjadi gumoh, orangtua juga harus melakukan tindakan yang tepat, untuk mengatasinya orangtua harus tenang, tegakkan posisi bayi saat gumoh agar tidak masuk ke dalam hidung dan meski gumoh tidak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI, karena ASI tidak memiliki efek samping.

Untuk itu, jangan sepelekan gumoh pada bayi jika terjadi hal-hal aneh atau kondisi yang tidak biasa.

Sumber:  VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Updates Via E-Mail